Rabu, 16 Januari 2013

UPACARA BENDERA TANGGAL 17 DI KANTOR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN


UPACARA BENDERA TANGGAL 17 DI KANTOR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Setiap tanggal 17 dilaksanakan upacara bendera yang bertempat di halaman kantor Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen yang diikuti oleh peserta upacara yang terdiri dari karyawan, pegawai di instansi/unit kerja tingkat Kecamatan Jenar serta  Kepala Desa beserta perangkat desa di wilayah Kecamatan Jenar.

Dalam amanatnya, Camat Jenar Drs. Catur Sarjanto,MSi menyampaikan bahwa Upacara bendera ini dilaksanakan setiap bulan dimaksudkan untuk menjaga semangat nasionalisme diantara para peserta upacara. Hal ini sebagai bentuk untuk mewujudkan cita-cita para pendiri Negara Indonesia yang merumuskan Tujuan pendirian Negara dan Pemerintahan Indonesia yaitu untuk melindungi segenap bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia serta untuk mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sehingga kita sebagai birokrat dan para penerus pemerintahan mempunyai kewajiban untuk membayar hutang tersebut yang harus dibayarkan dengan mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirumuskan oleh pendiri bangsa kita.

Lebih lanjut Camat Jenar menyampaikan bahwa bentuk sederhana sebagai aplikasi tindakan untuk membayar hutang Negara mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya di bidang tugasnya masing-masing sesuai dengan profesinya.
Sebagai PNS jadilah PNS yang baik, sebagai Perangkat jadilah perangkat desa yang baik, sebagai karyawan jadilah karyawan yang baik termasuk menjadi warga tentunya haruslah jadi warga yang baik.
Menjadi orang baik tentunya tidak mudah dan juga tidak sulit hal itu tergantung kemauan kita masing-masing. Kalau kita berniat jadi orang baik pasti akan baiklah kita. Apabila ingin jadi orang yang setengah-setengah pasti juga akan jadi orang yang setengah-setengah. Termasuk apabila ingin menjadi orang tidak baik maka kita akan melakukan perbuatan yang tidak baik. Semua itu tergantung dari niat dan kemauan kita masing-masing. Ingatlah bahwa hidup kita tidak abadi sehingga seperti peribahasa Gajah mati meninggalkan gading, orang meninggalkan namanya. Jelek perbuatan kita maka jelek pula nama kita dan itu sulit untuk memperbaikinya.

(dump)

11 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Menjadi orang baik tentunya tidak mudah dan juga tidak sulit hal itu tergantung kemauan kita masing-masing. Kalau kita berniat jadi orang baik pasti akan baiklah kita. Apabila ingin jadi orang yang setengah-setengah pasti juga akan jadi orang yang setengah-setengah. Termasuk apabila ingin menjadi orang tidak baik maka kita akan melakukan perbuatan yang tidak baik. Semua itu tergantung dari niat dan kemauan kita masing-masing. Ingatlah bahwa hidup kita tidak abadi sehingga seperti peribahasa Gajah mati meninggalkan gading, orang meninggalkan namanya. Jelek perbuatan kita maka jelek pula nama kita dan itu sulit untuk memperbaikinya.

    itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya,dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam bertindak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas komentar dan tanggapannya, mudah-mudahan dengan niat baik kita maka akan merubah diri kita dan lingkungan kita walau hanya hanya sedikit saja perubahan itu sudah sangat berarti ditengah keterpurukan mentalitas karakter aparat dan warga kita.

      Hapus
  3. jadi warga yg baik gampang.....tinggal ane liat pimpinan gue...hwakakakak.....

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. delete dulu intinya, sambil nunggu persetujuan......

    BalasHapus
  7. Yth. Admin Blog ini
    Pertama disini rasanya tidak perlu saya ( maaf tidak menulis/ mengatakan Kami ) bukan berarti tidak menghargai Anda ( tidak saya sebut nama tapi Anda, biar lebih leluasa ) dalam saya menulis di kolom komentar pada Blog anda ini.

    Pertama-tama yang ingin saya katakan, kenapa tidak komunikasi langsung saja namun ditulis disini, dikandung maksud manakala ada kata/ tulisan yang sekiranya tidak baik dan jauh dari etika serta melanggar UU ITE misalnya, bisa sama-sama kita pakai data/ tulisan ini sebagai bukti, selain itu saya lebih suka perbincangan melalui blog ini. ( bila anda setuju ).

    BalasHapus
  8. empat hari sudah tetap belum ada respon....baiklah saya ulang lagi sekalian maksud saya yang sejujurnya.....

    Yth. Admin Blog ini
    Pertama disini rasanya tidak perlu saya ( maaf tidak menulis/ mengatakan Kami ) bukan berarti tidak menghargai Anda ( tidak saya sebut nama tapi Anda, biar lebih leluasa ) dalam saya menulis di kolom komentar pada Blog anda ini.

    Pertama-tama yang ingin saya katakan, kenapa tidak komunikasi langsung saja namun ditulis disini, dikandung maksud manakala ada kata/ tulisan yang sekiranya tidak baik dan jauh dari etika serta melanggar UU ITE misalnya, bisa sama-sama kita pakai data/ tulisan ini sebagai bukti, selain itu saya lebih suka perbincangan melalui blog ini. ( bila anda setuju ).

    Selanjutnya, saya sebagai warga masyarakat yang juga punya hak bertanya, apakah anda sudah puas dengan keputusan yang telah anda ambil, kalau masih belum puas silahkan dilanjutkan lagi kalau memang dirasa belum cukup serta belum memuaskan anda secara pribadi, atau dari keputusan anda yang sesuai dengan kewenangan anda sebagai pejabat publik dengan SOPnya. ( kenapa disini saya katakan “yang sesuai dengan kewenangan anda sebagai pejabat publik dengan SOPnya” tertulis setelah/ dibelakang “belum memuaskan anda secara pribadi”, karena saya menduga kepuasan nurani andalah yang lebih utama ).

    Bagi saya sebagai masyarakat biasa dengan sadar, patuh dan taat pada peraturan yang ada, selama itu tidak didasari oleh keinginan hati nurani pribadi yang diduga akan merugikan bahkan mengecewakan pihak lain, namun manakala kebijakan anda “keluar” dari kewenangan yang melekat ditambah dengan SOP pada jabatan anda sebagai pejabat publik dan pengayom masyarakat, sayapun sebagai manusia warga masyarakat juga punya hak bertanya dan mencari keadilan dengan benar, dan apabila saya rasa suatu keadilan dan kebenaran belum saya dapat, bisa dimungkinkan saya mencari dengan cara saya sendiri / yang lain, ini sepertinya juga perlu bersama kita ingat baik-baik sepanjang kita masih bisa berfikir positif!!.

    Admin yang terhormat, kiranya sekian dulu tulisan saya, sebelum memperbincangkan serta mempertanyakan hal-hal lain yang sangat perlu saya ketahui, sementara saya menunggu respon persetujuan anda untuk melanjutkan perbincangan ini dengan saling menghargai pendapat masing-masing yang sesuai dengan fakta dan kebenaran., terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  9. Manaaaaaa....sudah tiga bulan lebih, bahkan sudah berganti tahun....

    BalasHapus